wong Blitar

SURABAYA
Kreativitas yang diusung kelompok marching band Masama All Star Udan Awu, Blitar, ini pantas diacungi jempol. Keberaniannya mengolaborasikan marching band, gamelan, dan pencak silat membuahkan hasil memuaskan. Dalam Kejuaraan Daerah Drumband & Marching Band Jatim 1- 2 November lalu, kelompok itu meraih juara umum.

Pada kejuaraan yang digelar di Gelora Pancasila, Surabaya, itu, mereka mampu menggondol 20 kategori juara. Misalnya, padarampak (keserasian) dan lomba baris berbaris. Untuk dua kategori itu, kelompok dari MTs Maarif Udan Awu itu meraih medali emas.

"Sebenarnya kami juga meraih emas di lomba unjuk gelar (display). Tapi, kena penalti sehingga nilai kami dikurangi," ujar Hitam Suhaily, pembina kelompok. "Seharusnya waktu yang disediakan 12 menit. Tapi, kami keblabasen hingga 13 menit," lanjutnya sembari tertawa.

Kelompok marching band ini berdiri sejak 1996 di bawah pelatih drh H Agus Djamhari. "Untuk lomba kali ini, kami sampai mengadakan TC (training center) lho," tutur Imam Kusnin Ahmad, manajer kelompok. "TC itu kami adakan bersamaan dengan acara Pesantren Ramadan. Jadi, ikut pesantren sambil latihan," lanjutnya.

Dalam lomba itu, penampilan mereka dikolaborasikan dengan gamelan dan gerakan pencak silat dari Porsigal. "Rupanya, itulah yang menjadi poin tertinggi penampilan kami," lanjut Imam.

Prestasi yang telah diukirnya dalam arena kejurda pun tidak main-main. Pada 1997, mereka meraih juara harapan I, 1998 juara III, 1999 juara II, dan pada 2000 meraih juara I. "Semua itu diperoleh saat kami masih ikut lomba drumband. Waktu itu nama kelompok kami Drumband Masama," lanjut Imam.

Setelah mengikuti kategori marching band pada 2001, prestasinya menjadi- jadi. Pada 2000, mereka meraih juara I dan 2002 ini menjadi juara umum.

Tentang lagu yang diusung, Aslihul Ahliya, paramananda (mayoret pria) Masama mengaku membawakan Masama Opener, Bunga Terakhir (Romeo), Ilir-Ilir, Back to the Future, dan Malaguena. (jawapos)