wong Blitar

Industri emping Mlinjo (Gnetum gnemon C.N) di kabupaten Blitar cukup potensial. Produksi makanan olahan ini tidak saja di pasarkan di berbagai daerah di sekitar daerah ini, bahkan sebagian dipasarkan di Malaysia.Produksi emping mlinjo kami sudah menembus ke negeri tetangga (jiran), Malaysia kendatipun jumlahnya masih kecil”, kata Ny. Munawaroh, seorang perajin emping Mlinjo di Udanawu. Menurutnya setiap bulannya ia diminta mengirimkan sebanyak 50 Kg.Menurut ibu dari tiga orang anak ini, permintaan dari Malaysia itu mulai enam tahun lalu. Ceritanya, berawal dari kunjungan beberapa orang dari negeri tetangga itu datang ke Blitar. Oleh pejabat di Blitar tamu tersebut dibawa keliling daerah, salah satu diantaranya meninjau industri emping mlinjonya.Seperti biasa, tamu-tamu tersebut mencicipi emping mlinjo yang disajikan. Mereka merasakan enaknya emping mlinjo. Salah satu diantara tamu tersebut minta dikirimi 10 Kg. Sejak itu permintaan ajeg setiap bulan dan jumlahnya terus bertambah.Menurut catatan pada Dinas Perindustrian Pertambangan dan Perdagangan (Diperindagtamben) Kabupaten di daerah ini ada 96 unit usaha emping Mlinjo tersebar di 8 wilayah kecamatan. Masing-masing di kecamatan Wates, Kanigoro, Selopuro, Garum.Nglegok, Sanankulon, Ponggok, Wonodadi dan di wilayah kecamatan Udanawu. Namun yang paling banyak di wilayah kecamatan Wates sebanyak 35 unit disusul wilayah kecamatan Udanawu sebanyak 24 unit serta wilayah kecamatan Wonodadi sebanyak 13 unit, sedang tenaga kerja yang terserap sekitar 245 orang.Sumber pada Diperindagtamben Kabupaten Blitar ketika dimintai konfirmasinya mengatakan tidak tahu persis jumlah kebutuhan bahan baku maupun produksi masing-masing unit usaha. Namun yang jelas menurut ia, bahan baku emping mlinjo ini disamping dicukupi dari daerah Blitar sendiri juga mendatangkan dari daerah lain. “Yang saya tahu pasti bahwa emping mlinjo dari daerah ini banyak di jual di toko-toko di Blitar maupun dari toko-toko di kota lain.