Posts RSS RSS

SEJARAH BLITAR 4

/







Sumber tertulis memeberikan petunjuk adanya hubungan daerah Blitar dengan pusat kerajaan di Jawa Tengah, berasal dari zaman Pemerintahan Raja Balitung.
Dokumen tertulis itu ditemukan oleh Dr. Verbeek pada tahun 1868, yang kemudian diletakkan dihalaman Kabupaten Blitar.Tulisan itu dipahatkan pada punggung sebuah patung Ganesya, untuk kepetingan penelitian epigrafsi atau sejarah selanjutnya, dibuatlah salinannya (abklatch atau estampage) pada tahun 1809, termuat dalam catatan arsip purbakala, no. 298-300; 351;430-437. Kemudian berturut-turut dibahas dalam catatan tahun 1876 / no. 6; Cat 1891 hal. 5; 1893, hal. 120; Sedang fotonya pertama kali dibuat Van Kinsbergen, dalam arsip noto no. 332.
Turunan tulisan tersebut dibuat oleh Cohen Stuart dan Van Limberg Brower dalam Tidjschr, XVIII hal.109-117. Sayang sekali sumber yang tertua memuat daerah Blitar ini, tidak dicatat dari mana asalnya, tetapi tidak boleh tidak berasal dari wilayah Blitar. Prasasti yang ditulis dibelakang arca Ganesha ini, oleh Dr. C.L. Damais disebut juga dengan nama Prasasti Kinewu, berdasarkan nama desa yang ditetapkan dalam Prasasti tersebut.
Dalam Prasasti itu diberitakan bahwa Kepala Desa Kinwu telah diberi anugerah oleh Raja Balitung, yang bergelar Sri Iswara Kesawasamarot tungga, beserta mahamantrinya yang bernama Daksa, sebidang tanah sawah yang termasuk wilayah rambahan. Didalamnya disebutkan luas sawah yang dianugerahkan itu, beserta ketentuan-ketentuan pajak tanahnya. Disamping itu desebutkan para saksi yang memperkuat waktu upacara penganugerahan tersebut.
Prasasti itu ditetapkan pada bulan margasira tanggal 12 paroterang, tahun 829 Saka. Saat penetapan itu bertepatan dengan tahun Masehi 20 Nopember 907. ( Damais, 1955; hal. 48).
Bukti Prasasti Kinwu ini dapat memberi pentunjuk bahwa wilayah Blitar sejak abad ke X Masehi telah menjadi daerah kekuasaan seorang raja yang pusat Pemerintahanya di Jawa Tengah.
Sebagaimana diketahui, daerah kekuasaan raja dapat diketahi berdasarkan tempat-tempat prasasti raja tersebut ditempatkan / didirikan.
Atas dasar itu, dapat disebutkan bahwa prasasti yang dikeluarkan raja Balitung meliputi daerah yang luas, prasastinya selain ditemukan di daerah Blitar, juga terdapat di sekitar Singosari, Kabupaten Malang. Prasasti itu didirikan pada tempat atau desa yang ditetapkan dalam prasasti itu.
Suatu hal yang menari ialah bahwa prasasti Kinwu ini dipahat pada belakang sebuah arca Ganesha. Dalam seni patung Hindu, Ganesha adalah dewa penolak kejahatan / bahaya (wigniswara) disamping tugasnya yang lain sebagai Panglima kaum Gana. Dewa Ganesapun melambangkan ilmu pengetahuan atau dewa ilmu pengetahuan, serta dewa yang dianggap dapat memberi berkah selamat. Sebagai dewa yang menghancurkan kejahatan atau pelindung mandusia dari kekuatan jahat, Ganesha ini banyak dipuja orang. Bahkan namanya sering disebut sebagai dewa pelindung sebagai terbukti dari prasasti Geweg, dari tahun 855 Saka, atau bertepatan dengan tahun Masehi 933.
Bagaimanakah status Blitar pada abad ke X itu? Berdasarkan sumber prasasti Kinewu tadi terbukti bahwa daerah Blitar merupakan daerah yang diperintah oleh Raja Watukuro Dya Balitung yang memerintah antara tahun 897-910 Masehi. Dengan kata lain daerah Blitar menjadi bagian sebelah Timur kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah. Di daerah Blitar ini ditempatkan seorang pegawai yang mewakili raja. Dalam masyarakat tanpa ekonomi uang, raja tidak dapat memberi gaji pada pegawainya selain berupa tanah. Hukum Jawa Kuno memuat ketentuan bahwa raja sering menghadiahkan sebidang tanah kepada pegawainya yang berjasa. Ketentuan itu harus dikukuhkan dengan suatu penetapan piagam atau prasasti. Tanah adalah milik raja yang dapat diberikan kepada bawahanya. Menurut kitab hukum Kutarananawa pasal 93 di sebutkan : Sang Ratu wiwesa mawa bumi desa, selanjutnya dalam pasal 100 ditentukan bahwa : apan drwe sang prabhu lemah ika. Jelaslah bahwa milik Raja yang terpeting adalah tanah. Dalam masa-masa kemudian kita lihat adanya lembaga-lembaga tanah bengkok, lungguh, gaduan, tanah gumantung, tanah patuh dan sebagainya.
Halaman Sebelumnya
Halaman Selanjutnya

0 comments:

Welcome to our site

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "